Rabu, 28 Mei 2014

Pentingnya Menapaki Setiap 'Anak Tangga' Dalam Suatu Karier

SerbaSehatPlus.com - Pernah melihat anak Tangga?? Bukan Anak Tetangga yaa, tapi anak Tangga.... Pernah liat?? Pasti pernah kan?? Nah setiap tangga pasti memiliki anak tangga untuk memudahkan kita melangkah. Misalnya saat Anda akan menuju lantai 2 dan posisi anda saat itu berada di lantai 1, tentu pilihan bijaknya anda akan mencari tangga untuk memudahkan langkah anda menuju lantai 2. Saat menemukan tangga tersebut, apakah Anda langsung loncat ke anak tangga ke-5 atau ke-6?? Tentu tidak bukan?? Karena Anda sudah dipastikan terpleset atau bahkan jatuh jika langsung loncat ke anak tangga ke-5, untuk menghindari hal itu terjadi pastinya anda akan memulai dari anak tangga pertama.




Nah begitupun dalam kehidupan baik dalam hal bisnis ataupun karier, kita tidak bisa secara instan ingin menapaki tingkatan yang lebih tinggi. Ada tahapan yang harus kita lewati secara bertahap dan berkelanjutan atau kontinyu. Hal ini sudah terbukti bahwa orang-orang hebat dan terkenal dalam berbagai disiplin dan tempat tidak terlahir sukses. Justru sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang kenyang dengan pengalaman pahit dan mengalami puncak kepayahan dalam meniti tahapan kehidupan. Bahkan, acap kali kekerasan hidup menghampiri mereka. Lapar dan terlantar adalah hal yang biasa kita dengar dari kisah-kisah mereka. Bukan hanya itu, ide, pemikiran dan potensi mereka sering kali mendapatkan pengabaian.


Apakah logis jika seorang pegawai muda yang baru saja lulus kuliah menduduki jabatan kepala, direksi atau atau masuk sebagai dewan pakar?

Atau logiskah jika seorang pemuda yang telah melakukan usaha kecil-kecilan TANPA mengalami perkembangan, dan tetap kecil meskipun usahanya telah berjalan lama?

Untuk pertanyaan pertama, sudah barang tentu jawabannya adalah “TIDAK”, sebab dari sisi pengalaman dan kecakapan ia belum mumpuni jika diberikan jabatan tersebut. Logikanya bagaimana mungkin ia dapat menduduki jabatan sebagai direktur atau kepala tanpa ada track record atau pengalaman yang matang?

Dan untuk jawaban atas pertanyaan kedua juga “TIDAK”. Hal ini disebabkan, seorang pemuda yang sejak dini sudah Memulai Usaha walau kecil-kecilan, lambat laun ia akan berkembang menuju perbaikan demi perbaikan, yang pada akhirnya bisa mencapai usaha yang besar.

Apa yang hendak disampaikan di sini tidak lain adalah ingin memberi sebuah gambaran bahwa hidup mempunyai tahapannya tersendiri seperti halnya sebuah tangga yang terdiri dari beberapa anak tangga yang harus dilewati.

Misalnya, jika Anda bekerja di sebuah perusahaan, maka Anda harus memasuki masa-masa pelatihan, baru kemudian Anda menjadi seorang asisten salah seorang staf. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, maka posisi Anda semakin meningkat. Sementara itu, orang lain yang akan mengisi lowongan yang kosong. Lebih lanjut, ketika Anda telah teruji Anda akan diangkat menjadi asisten pejabat senior yang pada saat yang sama Andalah yang akan melatih orang-orang yang baru bergabung di perusahaan Anda terutama mereka yang first graduet. Demikianlah, hirarki semacam ini terus berlaku hingga sampailah Anda pada posisi puncak karir Anda.


Tegasnya, tangga jabatan di suatu perusahaan tidak dinaikai sekaligus, tetapi ia harus ditapaki satu per satu. Dalam proses meniti tangga karir ini, ternyata tangga yang telah Anda tinggalkan itu akan dipijak oleh orang-orang yang datang setelah Anda. Jika Anda dulunya menjadi bawahan, sekarang mereka yang jadi bawahan Anda. Inilah hidup, inilah riil dunia kerja, dan inilah hirarki jabatan.

Jika Anda di bulan pertama menginginkan gaji tinggi dan mobil mewah, itu hanyalah OMONG KOSONG dan KHAYALAN BELAKA yang apabila Anda tenggelam dalam khayalan itu, niscaya tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan Anda.

Begitu juga halnya dengan usaha kecil yang Anda rintis saat ini, apabila dalam hati Anda tertanam sebuah KEYAKINAN bahwa usaha yang sedang Anda tekuni itu tidak akan selamanya demikian, niscaya ia akan menjadi BESAR dan MENGGURITA. Untuk mencapai itu, usahakan selalu bahwa Anda selalu eksis, terus melakukan perbaikan, dan intens terhadap hubungan personal. Lakukanlah segalanya dengan maksimal yang meskipun Anda KURANG MENYENANGINYA. Tegasnya, selama tanggung jawab itu diberikan kepada Anda usahakanlah ia terlaksana secara maksimal.

Sobat, ini hukum alam. Bahkan, Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa menciptkan langit dan bumi dalam enam masa, padahal dengan segala kekuasaan-Nya bisa saja ia berfirman “Kun Fayakun”. Ini tidak lain menunjukkan bahwa Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia bahwa segalanya harus melalui proses dan tahapan, semuanya harus diraih dengan KESABARAN, KEYAKINAN dan KETEKUNAN, semuanya harus dengan pengamatan dan analisa semuanya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, ketidaksabaran dan hanya mau hasil instan hanya akan mengakibatkan kegagalan, capek sedih dan susah.

Tangga kehidupan ini tidak akan Anda tapaki sementara Anda hanya tidur-tiduran di rumah, ngobrol dengan teman dan bersantai-santai. Akan tetapi, tangga itu menuntut usaha Anda agar dapat ditapaki. TERIMALAH YANG SEDIKIT, jangan meremehkan hasil yang Anda raih meskipun itu kecil, nikmati saja pekerjaan Anda hari ini meskipun Anda kurang menyukainya, barang kali itulah jalan yang harus Anda tempuh untuk mencapai tujuan akhir Anda.


Coba dan Praktekkan Tips 6 Tangga Kesuksesan yang harus ditapaki satu persatu :

1. Tangga Niat dan Yakin
Untuk mencapai sukses sejati yang abadi dan berkesinambungan haruslah selalu dilandasi dengan niat. Tanpa adanya niat, kesuksesan yang dibangun tersebut akan mudah goyah dan roboh layaknya seperti istana pasir yang mudah hancur oleh terpaan ombak kecil.

2. Tangga Ide
Tangga ide ini, merupakan tangga kedua dari tangga niat menuju kesuksesan. Untuk mewujudkan niat, dibutuhkan ide sebagai sarananya. Untuk itu ciptakanlah ide yang orisinil, ataupun ide yang unik. Setelah itu, kembangkan ide tersebut menjadi sebuah perencanaan agar lebih mudah untuk direncanakan. Selanjutnya, susunlah sebuah strategi  yang jitu untuk menunjang keberhasilan rencana tersebut.

3. Tangga Aksi
Untuk menghasilkan ide, Anda membutuhkan pikiran yang kreatif. Sementara untuk aksi, Anda membutuhkan emosi yang positif, berupa nyali dan keberanian untuk MENCOBA dan MEMULAI. Seberapa tinggi keberanian dalam mengambil tindakan akan menentukan seberapa tinggi kesuksesan yang bisa tercapai.

4. Tangga Berserah Diri (Tawakal)
Ditangga ini Anda harus memasrahkan segala tindakan atau usaha yang sudah anda lakukan dan kerjakan kepada Sang Pemilik, Allah SWT. Karena pada dasarnya kita selaku hamba-Nya hanya mampu berusaha, sedangkan mengenai hasil sudah menjadi ketentuan Allah Azza Wa Jalla berikan kepada manusia atas segala usahanya.

5. Tangga Hasil
Di tangga hasil ini, kita bisa memanen hasil dari sebuah tindakan yang kita perbuat. Hasil dari serangkaian tindakan tersebut, berupa sukses ataupun gagal. Namun Yakinlah jika tindakan yang anda lakukan itu sudah baik dan maksimal, serta semata-mata karena Allah SWT, sudah bisa dipastikan hasilnya juga baik dan maksimal, serta barokah untuk kehidupan Anda. Ingat Rumus ini : HASIL = PROSES.

6. Tangga Evaluasi
Tangga yang terakhir yang harus ditapaki yakni tangga evaluasi. Setelah kita mendapatkan hasil, baik sukses ataupun gagal, kita harus menilai keduanya tersebut. Sukses akan membuat seseorang bersyukur, berbagi, dan menambah kepercayaan diri. Melalui kegagalan, seseorang bisa belajar menerapkan strategi yang baru dan terus tumbuh menuju yang lebih efektif.


OPTIMISLAH..., kesempatanmu untuk maju dan berkembang pasti akan datang. Akan tetapi, ia akan datang jika Anda sabar menanti. Dan pasti ia datang jika Anda yakin mampu menaiki tangga tersebut dengan percaya diri.

OPTIMISLAH..., agar Anda menjadi PEMENANG dalam tahapan hidup Anda. Jangan terburu nafsu untuk menaiki tangga sekali langkah, karena hal ini tidak akan pernah terjadi. Sebaliknya, adalah mustahil jika seseorang selamanya berada di posisinya yang dulu sampai umurnya habis. Adalah tidak masuk akal apabila semua orang berada di posisi atau jabatan tinggi. Maka, siapa yang akan menjadi bawahan yang meskipun remeh tapi sangat dibutuhkan.

Perhatikan dan renungkan orang-orang yang ada di sekitar Anda dan orang-orang yang telah mendahului Anda, niscaya Anda tahu bahwa kekhawatiran dan ketakutan Anda itu tidak berdasar. Jika memang demikian, sudah seharusnya Anda tetap optimis. Jika tidak, coba katakan kepadaku, “Apa yang engkau raih di balik ketakutanmu itu?”

Semoga bermanfaat dan sukses untuk kita semua.... Amiiiin....


(Sumber : Beberapa artikel motivasi dari google yang di tulis ulang dengan dilakukan beberapa pengeditan kata dan kalimat sehingga mempermudah pemaknaannya.)

Jika membutuhkan informasi mengenai layanan kesehatan atau penyakit, konsultasikan segera. Hubungi : 085260923990 (SMS) | 088970011459 (Whatsapp) | Pin : 32F1E6C2 atau kunjungi website kami www.serbasehatplus.com

Tidak ada komentar:

Artikel Terkait